bagaimana?
apa kabar?
masih adakah?
masih sukakah?
sudah tidak adakah?
sudah lupakah?
pertanyaan retoris buat aku.
haah. for a long time i think i have already forgot him! tapi ternyataa..
entahlah. mungkin cuma emosi sesaat. cuma emosi untuk ingin melupakan, penumbuh keyakinan diri bahwa aku sudah lupa, sudahh tidak ada lagi rasa itu.
aku pikir aku sudah melupakannya.
untuk selalu mengira, aku tidak lagi menyukainya
ternyata dia benar-benar tidak pernah pergi.
belum.
aku yang belum merelakannya untuk pergi
akulah yang belum menginginkannya untuk pergi
dan tolong jangan tanya kenapa mau menunggu
tolong jangan tanya apa lagi yang aku tunggu
tolong jangan tanya sampai kapan mau menunggu
karena aku sendiri juga tidak tau jawabannya
menyedihkan
aku terlalu sibuk dengan perasaan sendiri
terlalu menikmati perasaan ini
terlalu menikmati perasaan gembira tiap kali stalking akun twitternya
perasaan tiap kali melihat fotonya di recent update bbm
atau bahkan perasaan kecewa ketika dia update dengan foto adiknya
mungkin sesederhana itu
atau aku yang membuatnya menjadi sederhana
entahlah
benar kata orang, aku menyiksa diri sendiri
seperti menggores luka dihati sendiri
tapi apa jadinya jika ternyata aku yang menyebabkan luka itu sendiri?
the worst feeling ever is not knowing whether you should hold on or give up
the worst feeling ever is not knowing whether you should hold on or give up
Tidak ada komentar:
Posting Komentar